CHAPTER 4
Pagi hari telah tiba. Matahari menyinari dunia dari
kegelapan malam yang bertaburan beribu bintang-bintang di langit. Sinar
matahari menyorot kaca jendela kamar Jessica-Yuri dan Donghae-Minho yang
membuat mereka semua terbangun.
Hari
ini adalah hari Minggu. Tidak seperti biasanya mereka jogging bersama-sama.
Schedule hari ini mungkin akan berbeda dengan schedule pada hari minggu
sebelumnya. Mereka sama-sama punya planning. Donghae akan mengajak Jessica
beserta Umma, Appa dan Krystal, adik Jessica ke rumah Donghae. Sementara Yuri
dan Minho mungkin mereka akan berjalan-jalan ke Distrik Gangnam.
“Morning chagi…”. Kata Donghae yang langsung
menghampiri Sica yang keluar dari kamar, sambil mengecup kening Sica.
“Morning too, Honey. Tumben kau bangun pagi. Biasanya
siang sekali”. Jawab Jessica dengan tersneyum.
“Iya sayang. Hari ini aku akan mengajakmu ke suatu
tempat. Yaudah sekarang kamu prepare dulu gih, mandi dulu. Nanti ku buatkan sandwich
untuk kita sarapan ya”. Kata Donghae terburu-buru.
“Kau terlihat beda, Honey. Ada apa? Oke aku mandi dulu
ya”. Jawab Jessica meninggalkan Donghae. Donghae pun segera membuatkan sandwich
kesukaan Jessica.
Beberapa
menit kemudian, Minho menyusul bangun dari tidur nya. Ia langsung segera menuju
keluar. Tetapi, tak seperti yang di harapkan. Ternyata Yuri tidak ada di luar.
Biasanya, pagi seperti ini Yuri sudah stay di dapur atau membaca majalah di
teras. Tapi kali ini tidak ada.
“Hyung… kau lihat Yuri Nuna?”. Tanya Minho pada
Donghae dengan sedikit cemas.
“Aniyoo..
dari tadi aku tidak melihatnya. Mungkin ia masih tidur. Coba saja kau cek
kamarnya”. Jawab Donghae sambil memanggang roti tawar untuknya.
Minho
segera menuju kamar Yuri yang terletak beberapa langkah dari kamarnya. Kamar
Yuri masih tertutup rapat dan masih terdengar bunyi AC pun menyala. Ia mengetuk
pintu perlahan, tapi tetap tidak di buka oleh Yuri. A penasaran dan akhirnya
segera membuka pintu.
Di
dapatinya seorang Yuri masih tertidur pulas dengan selimut tebal dan sarung
tangan. Ini terlihat beda sekali, tidak seperti biasanya.
“Nuna… kau tidak apa-apa? Badan mu panas sekali”. Kata
Minho sambil memegang kening dan leher Yuri yang terasa sangat panas.
“Umm… Aniyo
Minho. Gwaenchana. Tadi malam udara
sangat dingin sekali. Jd aku berpakaian seperti yasudah, sekarang aku buatkan
sarapan untuk mu dulu ya”. Kata Yuri sambil bangun dari tempat tidur.
“Tidak usah Nun. Biar aku saja. Aku tau kau sedang
tidak enak badan. Tapi kau terus menutupi nya dariku. Sudah, diam saja disini
ya”. Jawab Minho sambil menidurkan kembali badan Yuri.
Minho
segera membuatkan nasi goreng dan teh hangat untuk Yuri. Tak lupa juga
membawakan obat agar Yuri segera cepat sembuh.
“Nuna.. ini sarapan mu udah ku buatin. Yuk makan
dulu”. Kata Minho sambil menaruh makan di meja lampu kamar Yuri.
“Wah.. Kamsahamnida
Minho. Oke aku akan makan”. Jawab Yuri sambil Minho mencoba membangunkan Yuri
dari tempat tidurnya.
“Sini biar aku suapin aja Nun. Aku tidak mau kau
sakit”. Kata Minho. Yuri pun menuruti perkataan Minho.
Tak
lama kemudian makanan telah habis dan obat pun telah di minum. Sekarang Minho
sudah merasa lega. Ia lalu mengusapkan tangannya di rambut halus Yuri sambil
mencium keningnya.
“Minho.. maaf ya gara-gara aku sakit aku jadi
merepotkan mu begini. Seharusnya aku yang menyiapkan sarapan untukmu”. Kata
Yuri sambil sedikit tersenyum.
“Tidak apa Nuna. Sekali-kali saja. Aku tidak mau kau
sakit Nun. Aku tau akhir-akhir banyak pekerjaan rumah yang kau kerjakan
sehingga kau lelah. Padahal disini kan ada pembantu nya Sica Nuna”. Jawab
Minho.
“Aku tidak mau menyuruhnya. Ini bukan rumah kita
sayang, kita hanya menginap disini. Syukur-syukur Sica baik sama kita, kita
boleh tinggal disini. Jadi, yaudah aku udah gak apa-apa kok”. Kata Yuri sambil
meyakinkan Minho dan memeluknya.
Mereka
berdua keluar kamar dan duduk di teras. Setelah itu, Jessica keluar dari kamar
mandi dan Donghae sudah duduk di kursi meja makan sambil menaruh sandwich
buatannya.
“Tada… ini sayang ayo kita sarapan berdua”. Kata
Donghae sambil menggandeng Jessica ke meja makan.
“Wah… makasih Oppa. Si Minho dan Yyul udah sarapan
belom”. Tanya Jessica.
“Tadi Minho udh buat nasi goreng untuk dia dan Yuri.
Jadi kau ga usah khawatir sayang. Yuk sekarang kita makan”. Kata Donghae sambil
menyantap sandwich buatannya sendiri.
“Umm… enak sekali Oppa sayang”. Kata Jessica sambil
menguyah sandwich nya.
“Hahaha siapa dulu dong… Oppa”. Jawab Donghae sambil
tersenyum.
“Ohiya.. oppa mau ajak Sica kemana?”’. Tanya Jessica
penasaran.
“Nanti kamu akan tau sendiri sayang”. Jawab Donghae
dengan senyum lebar yang membuat Sica sangat penasaran.
“Oppa mandi dulu ya sayang abis itu kita pergi”. Kata
Donghae lalu menuju kamar mandi. Sica mengangguk.
Jessica
masih menyantap sisa sandwich nya di meja makan. Setelah sandwichnya habis, ia
langsung menuju teras depan yang sudah ada Minho dan Yuri sedang duduk disana.
“Hey guys.. kalian sedang apa? Udah sarapan belom?”.
Tanya Jessica sambil duduk di samping Yuri.
“Kita lagi nikmatin udara segar aja Sica. Kita udah
sarapan kok”. Jawab Yuri sambil tersenyum ke arah Jessica.
“Iya Nuna.. tadi aku loh yang buat nasi goreng nya
untuk kita berdua sarapan”.Celetuk Minho menyombongkan diri.
“Wow.. memangnya kamu bisa memasak? Hah? Hahaha”.
Jawab Jessica sambil mehrong dan mengejek Minho.
“Ya jelas aku bisa Nun.. aku tidak akan kalah dengan
Hae Hyung”. Jawab Minho dengan pede nya.
Mereka
semua tertawa. Dan tiba-tiba Donghae keluar dari dalam dengan pakaian kemeja
rapih seperti ingin menghadiri acara pernikahan. Jessica memandang Donghae
dengan heran. Tidak sepertinya ia berdandan seperti ini.
“Oppa? Kau mau kemana? Rapih sekali”. Tanya Jessica
dengan heran.
“Udah, sekarang kamu ganti pake dress kamu itu yang
pernah aku beliin untuk kamu”. Jawab Donghae.
“Hah? Untuk apa Oppa? Itu kan dress mahal dan bagus.
Sayang kalo di pake”. Kata Jessica dengan cemberut.
“Sudah ikuti aja kata Oppa cepat ya Oppa tunggu”.
Jawab Donghae. Dan Jessica langsung masuk menuju kamarnya.
“Hei.. kalian mau ikut ke acara lamaran ku?”. Tanya
Donghae ke Minho dan Yyul.
“Lamaran? Lamaran apa Oppa?”. Jawab Yuri dengan heran.
“SSsstt.. jangan berisik ini surprise untuk Jessica.
Hari ini aku ingin melamarnya. Tapi mungkin untuk pesta nya 3 hari sesudah
lamaran”. Jawab Donghae sambil bisik-bisik.
“Wah.. Hwaiting
Hyung!! Kayaknya kami disini aja deh jaga rumah. Kebetulan Yyul Nuna juga
sedang ga enak badan”. Kata Minho menyemangati Donghae.
“Kau sakit Yyul? Yasudah banyak istirahat ya dan Get
Well Soon”. Kata Donghae sambil menepuk pelan pundak Yuri.
Donghae
masih mempersiapkan mobil dan segera menelpon Jung Soojung/Krystal, adik
Jessica untuk segera bersiap-siap karena bentar lagi akan segera berangkat.
“Hae Oppa.. ayo berangkat aku sudah siap”. Kata
Jessica sambil mengenakan gaun nya. Ia terlihat sangaaaat cantik dan anggun.
“Aigooo… kau
sungguh cantik da anggun sayang.. ayo kita pergi”. Jawab Donghae yang terpana
dengan kecantikkan Jessica.
Mereka
berdua langsung pergi menuju apartemen tempat tinggal keluarga Jessica. Di
tengah perjalanan memang sangat hening, sehingga Jessica segera menyalakan iPod
nya lalu memasang lagu “California Girls-Katy Perry”, lagu yang sering ia
nyanyikan bersama dengan Krystal, adiknya.
Karena
tidak sadar, mereka berdua sudah sampai di apartemen keluarga Jessica. Sica
Nampak bingung sekali, mereka turun dari mobil dan menuju mobil. Disana di
dapati Mr. Jung, Mrs. Jung, dan Krystal memakai pakaian yang sangat rapih dan
bersiap untuk ikut pergi.
“Eomma… Appa..
Soojung? Kenapa kalian berdandan
seperti itu?”. Tanya Jessica dengan heran melihat mereka semua.
“Nanti kau akan tau sendiri, Eonnie. Ayo Umma, Appa,
kita berangkat sekarang”. Jawab Krystal sambil mengajak Umma dan Appa nya.
Sampai
saat ini Jessica masih sangat bingung. Sebenarnya Donghae ini mau mengajak Sica
kemana? Ia terus bertanya-tanya dalam hati nya.
“Eomma, Appa, Soojung, Hae Oppa.. sebenarnya kita mau
kemana? Lalu oppa, mengapa kau mengajak keluarga ku?”. Tanya Jessica memecah
keheningan di jalan.
“Begini Sooyeon… Appa memang tidak memberitau mu
sebelumnya. Karena memang ini permintaan Donghae untuk merahasiakannya. Jadi,
kita semua mau menuju rumah Donghae. Karena hari ini.. kau akan di lamar
olehnya”. Jawab Mr. Jung menjelas kan semua. Jessica masih sangat kaget dan shock,
dan ia menoleh ke arah Donghae.
“Oppa… Jinjja?
Apa itu benar yang di katakan oleh Appa ku? Mengapa kau merahasiakan ini? Aku
belum mempersiapkan apapun, Oppa”. Kata Jessica sambil sedikit sedih.
“Ne. aku
sengaja membuat mu surprise agar kamu senang. Tak usah khawatir, pasti akan
berjalan lancar kok”. Jawab Donghae mengenggam tangan Jessica sambil
meyakinkannya.
“Sooyeon.. kau ini sudah 25 tahun. Kau belum menikah
juga. Kami ingin kamu agar hidup mandiri, dan bisa memasak. Maka itu, kami
sengaja tinggal di apartemen agar kau bisa hidup sendiri”. Kata Mrs. Jung
menjelaskan kepada Sica.
“Jessica tau Eomma. Tapi aku ingin gak secepat ini.
Bahkan, cita-cita ku untuk jadi designer, fotografer pun belum tercapai semua.
Aku takut Eomma. Aku takut kelak aku tidak bisa jadi istri yang baik untuk
Donghae Oppa”. Jawab Jessica menitikkan air mata.
“Eonnie.. kau tenang ya? Tidak ada yang perlu kamu
takuti. Kita semua disini, akan
dampingin Eonnie, aku juga pasti bakal nemenin Eonnie kalo ada apa-apa.
Okay? This is alright. Don’t doubt”.
Kata Krystal sambil memeluk kakak kesayangannya.
Jessica
kembali di buat tenang oleh adiknya. Soojung memang sangat sayang pada
kakaknya. Ia sampai benar-benar rela melakukan apapun untuk kakaknya, meskipun
kakaknya egois dan suka marah-marah dengan Soojung.
Mereka
sudah sampai di kediaman Mr. Lee, rumah Donghae di daerah Distrik Gangnam.
Mereka semua turun dan di sambut oleh keluarga Donghae yang terdiri dari Mr.
Lee, Mrs. Lee, Lee Yong Wook (kakak laki-laki Donghae) dan Lee Eun Soo (adik
perempuan Donghae).
“Annyonghaseo…
selamat datang di kediaman kami. Sangat senang kami bisa menyambut anda semua.
mari silakan masuk”. Kata Mr. Lee yang menyambut ramah kepada keluarga Mr.
Jung.
“Annyeonghaseo..
Neomu kamsahamnida sudah menyambut kami dengan baik, Tuan Lee dan Nyonya
Lee”. Jawab Mr. Jung dengan ramahnya.
“Mari-mari silakan duduk. Ini yang namanya Jung
Sooyeon yang mana ya?”. Tanya Mrs. Lee.
“Ini Sooyeon, Nyonya. Dan ini adiknya, Soojung”. Jawab
Mrs. Jung ramah kepada Mrs. Lee
“Wah.. kau dan adikmu terlihat sangat cantik. Hampir
terlihat kembar, ayo ayo duduk”. Kata Mrs. Lee mempersilakan mereka semua
duduk.
“Jadi begini semua nya, kami sengaja mengundang kalian
semua untuk acara lamaran pertunangan sederhana saja. Berhubung Donghae dan
Sooyeon sudah menjalani hubungan selama 4 tahun, jadi kami berniat untuk
menjodohkan Donghae dengan Sooyeon. Bagaimana menurut anda, Tuan Jung?”. Kata
Mr. Lee memulai perkataannya.
“Ya itu benar sekali, Tuan Lee. Dan kami juga telah
melihat beberapa kemistri antara Donghae dan Sooyeon. Kami juga nanti nya ingin
jenjang mereka sampai ke pelaminan, agar Sooyeon lebih mandiri, tidak egois dan
tidak bertingkah childish lagi”. Jawab Mr. Jung dengan hormatnya.
“Kalo begitu, mari kita tanyakan saja dengan kedua
sejoli ini. Bagaimana Donghae menurutmu?”. Tanya Mr. Lee kepada anaknya,
Donghae.
“Aku memang sangat mencintai dan menyayangi Jessica,
Appa. Dia wanita kuat, tegar, baik, ramah, cantik, anggun dan hampir mendekati
perfect. Jadi aku yakin, pasti Sooyeon akan menjadi istri terbaik untukku.
Bukan begitu, Sooyeon?”. Kata Donghae dan bertanya pada Jessica.
“Itu benar sekali. Kami sudah menjalani hubungan 4
tahun, dan aku juga sudah merasa nyaman sekali dengan Donghae. Dia pria tampan,
baik, ramah, berwibawa, bertanggung jawab dan juga hampir perfect. Aku yakin,
ia juga akan menjadi suami yang baik untukku, dan bisa menjaga ku dan anak kami
kelak nanti”. Jawab Jessica dengan lancarnya.
“Pernyataan dari kedua sejoli ini memang sepertinya
sangat benar, bukan? Ok, kalau begitu Nona Sooyeon, maukah kamu menjadi seorang
wanita yang akan mendampingi Donghae jika ia susah, sedih, dalam duka dan dalam
senang?”. Tanya Mrs. Lee pada Sooyeon.
“Iya Tuan Lee. Aku bersedia sekali”. Jawab Jessica
perlahan tapi pasti.
“Bagaimana dengan mu, Tuan Donghae? Maukah kamu
menjadi seorang pria yang akan mendampingi Sooyeon jika ia susah, sedih, dalam
duka dan dalam senang?”. Tanya Mrs. Lee pada Donghae.
“Ya, Appa. Aku sangat siap, dan aku juga sangat
bersedia sekali”. Jawab Donghae dengan mantap.
Donghae
memasang cincin pertunangan untuk Jessica dan begitupun sebaliknya. Acara
pertunangan ini sudah selesai, lalu di lanjut dengan acara ramah-tamah, makan
siang bersama dan acara bebas. Donghae dan Jessica pulang lebih dulu. Sedangkan
Mr. Jung, Mrs. Jung dan Krystal masih berada di rumah Donghae.
Di
tengah perjalanan pulang, Jessica mungkin masih shock, terdiam sambil melihat
cincin pertunangan dari Donghae. Donghae menoleh sedikit ke Sica sambil sedikit
sedih.
“Wae Sooyeon?
Apakah kau tidak suka cincin itu?”. Tanya Donghae dengan sedikit kecewa.
“Ne? Aniyo… aku suka kok cincin ini. Bagus
sekali, warna nya sapphire blue
makasih oppa”. Jawab Sica sambil mencium pipi kanan Donghae.
“Bagus deh kalo suka itu, jangan sedih ya.. nanti Oppa
jadi ikut sedih hehe”. Kata Donghae sambil memegang tangan kiri Jessica.
“Tunggu Oppa. Kau tadi memanggilku “Sooyeon”? Biasanya
hanya keluarga ku saja yang menyebut namaku “Sooyeon””. Tanya Sica heran.
“Loh? Emang Oppa gak boleh? Kan aku udah bagian dari
keluarga kamu sayang… sebentar lagi kita udah ke jenjang puncak nya”. Jawab
Donghae sambil mencium tangan Jessica. Jessica pun tersenyum manis.
Ketika
sesampainya di rumah, rumah ini begitu sepi. Minho dan Yuri sepertinya tidak
berada di rumah. Jendela, horden, pintu, garasi semua tertutup rapat. Kejadian
ini menimbulkan rasa penasaran Donghae dan Jessica.
“Bentar ya sayang, aku mau buka pagar dulu. Sepertinya
mereka tidak ada di rumah”. Kata Donghae.
“Ne, hati-hati
Oppa”. Jawab Jessica dengan penuh heran.
Di
sela-sela itu, Jessica langsung mengirimkan pesan berupa whatsup messenger kepada
Yuri. Sudah di BUZZ! Beberapa kali, tetap saja Yuri tak membalas. Mungkin saja
mereka tidak membawa handphone dan mereka pergi berdua, pikir Jessica.
“Sepertinya rumah kosong Sica. MinYul tak terlihat di
rumah. Pintu belakang saja di tutup rapat. Tapi, mobil nya Minho tetap ada di
garasi”. Kata Donghae memasuki mobil.
“Iya Oppa. Aku udh whatsup-in
Yuri gak di reply terus nih. Mereka kemana ya Oppa?”. Tanya Jessica dengan cemas.
“Tenang sayang. Kamu tak usah khawatir, ada Oppa kan?
Pasti sebentar lg mereka pulang kok”. Jawab Donghae sambil mencium kening Sica
dan memeluk Jessica.
Mobil
mereka sudah sampai di dalam garasi. Lalu mereka memasuki rumah mereka. Selang
beberapa lama kemudian, taxi pun berhenti di depan pagar rumah mereka, terlihat
2 orang namja dan yeoja yang terlihat seperti Minho dan Yuri turun dari taksi.
“Oppa!!! Ppalii!!
Itu dia mereka abis naik taksi”. Kata Jessica memberitahu Donghae.
“Loh? Mereka abis dari mana? Tumben banget ga pake
mobil nya Minho”. Jawab Donghae. Mereka berdua lalu keluar dan menyambut
MinYul.
“Hei… kalian abis darimana aja? Kita juga baru pulang
kok”. Tanya Jessica pada MinYul.
“Kita abis jalan-jalan dari Lotte World Sica. Hehe”.
Jawab Yuri.
“Lotte World???!!! Itu kan sangat jauh kalo kalian
tempuh naik taxi. Pasti mahal. Kenapa tak memakai mobil mu saja, Minho?”. Kata
Donghae.
“Mobil ku kehabisan bensin Hyung, hehe”. Jawab Minho.
“Ya sudah ayo masuk kayaknya udah mau hujan nih”. Kata
Jessica.
Semua
masuk ke rumah Jessica. Terlihat Yuri dan Minho membawa 2 kantong plastik yang
isinya sangat penuh. Yuri mengeluarkan isi kantong plastik yang di bawanya. Isi
nya adalah souvenir dari Lotte World, berupa kipas tangan, baju, towel, tas
kosmetik, sandal, gelang, kalender, notebook. Sedangkan Minho, isi kantong
plastik bawaannya berisi ramen, kimchi, bimbimbap dll.
“Sica, Donghae Oppa, ini Yyul bawain souvenir bnyk
banget nih untuk kalian”. Kata Yuri sambil mengeluarkan isi kantong plastiknya.
“Wah… Oppa, aku ambil tas kosmetik, gelang dan kipas
tangan ne? selebihnya untuk kalian
semua saja hehe”. Kata Jessica kepada Donghae.
“Ya sudah terserah kalian aja deh aku ambil apa saja.
Minho-yya, kau bawa apa saja?”. Tanya
Donghae kepada Minho.
“Aku bawa ramen, kimchi, bimbimbap dan makanan lainnya
nih. Kalian ambil saja, banyak sekali kok ini”. Jawab Minho sambil menaruh
makanan itu di meja makan.
Hujan
yang mengguyur kota Busan, mengakibatkan beberapa pohon tumbang karena angin
yang sangat kencang. Jessica, Yuri, Minho berada di lantai atas di ruang santai
Jessica, untuk menghangatkan diri di perapian. Sementara Donghae, ia terlihat
sedang membuat Hot Tea untuk mereka semua.
“Nuna.. tadi bagaimana proses lamarannya?”. Tanya
Minho sambil asyik bermain game.
“Puji Tuhan… lancar kok gak ada hambatan apa-apa. Cuma
tadi, aku agak sedikit shock dan gemetaran. Abisnya Donghae Oppa gak kasih tau
aku dulu. Aku kan belum ada persiapan”. Jawab Jessica sambil makan snack yang
kemarin ia beli dengan Yuri.
“Bagus deh Sica kalo gitu… adik mu si Soojung itu
datang?”. Tanya Yuri kepada Jessica.
“Datang kok, semua keluarga ku datang. Tapi hanya
keluarga inti saja”. Jawab Jessica sambil tersenyum.
“Padahal aku kangen banget sama Soojung.. huhu kapan
dia akan bermain kesini lagi? Sudah lama ya tidak bertemu”. Kata Yuri sambil
sedikit sedih.
“2 hari lagi aku dan Donghae akan mengadakan resepsi
tunangan kok. Disana kamu bisa bertemu Krystal, Yyul. Sepertinya dia juga
kangen sama kamu”. Jawab Jessica sambil tersenyum ke arah Yuri.
Kehidupan
hari ini di rumah Jessica memang sangat tentram dan damai. Mungkin karena
hujan, jadi mereka semua berada di dalam rumah. Sesungguhnya, Sica khawatir
jika MinYul pergi meninggalkan rumahnya begitu saja tanpa izin.
Tak
lama kemudian Donghae menaiki tangga dan menuju ruang santai. Ia membawa 4 mugs
teh hangat untuk ia, Jessica, Yuri dan Minho.
“Hei teman-teman nih ambil hot tea nya… baru aku buat
tadi. Mumpung masih hangat banget”. Kata Donghae sambil memberikan hot tea
buatannya.
“Chagi.. ini hot tea untuk mu sayang”. Kata Donghae
sambil ngasih hot tea ke Jessica.
“Wow!!! Thank you, honey”. Jawab Jessica sambil
menyeruput hot tea.
Setelah
semua meminum hot tea buatan Donghae, semua duduk di sofa bersama-sama untuk
mengobrol sambil memakan cemilan.
“Oppa, 3 hari lagi kita mau ngadain pesta pertunangan
kita?”. Tanya Jessica kepada Donghae.
“Loh? Kamu tau darimana, sayang? Aku kan belum kasih
tau kamu”. Jawab Donghae bingung.
“Um.. tadi si Krystal whatsapp-in aku. Katanya dia mau
dateng ngajak temennya. Boleh ya Oppa?”. Tanya Jessica memohon kepada Donghae.
“Tentu boleh dong sayang. Masa adik ipar gak boleh
dateng sih. Btw, MinYul, nanti kamu harus datang ya? Wajib loh! Masa iya kita
semua tinggal serumah kalian ga dateng?”. Kata Donghae.
“Oke oke Hyung. Sip kita bakalan dateng kok”. Jawab
MinYul bersamaan.
“Setelah hujan turun, kita pergi ke designer langganan
Eomma ku, ne? kita pilih-pilih baju
untuk pertunangan, cake nya dan souvenir nya”. Tanya Donghae sambil merangkul
Sica.
“Hari ini? Um.. padahal aku lelah sekali Oppa. Aku
ingin istirahat. Yaudah deh gak apa-apa kalo mau sekarang”. Jawab Jessica
dengan senyuman.
“Bagaimana dengan kalian, MinYul? Apa kalian ingin
ikut juga bersama kami? Nanti kita bagi-bagi tugas. Kasian Sooyeon, dia lelah”.
Tanya Donghae lagi kepada MinYul.
“Kita ikut? Apa kau yakin Hyung kita gak ganggu acara
kalian?”. Jawab Minho dengan sedikit keraguan.
“Iya Oppa. Kita di rumah aja deh, abisnya kan pekerja
rumah tangga nya Sica lagi gak ada di rumah”. Jawab Yuri.
“Kalian nanti pilihin kita souvenir aja. Kalo masalah
dekorasi, kue, baju dll biar kita. Sepakat? Nanti ku kasih upah deh hehehe”.
Kata Donghae sambil tertawa dan yang lainnya juga ikut tertawa.
“Hahaha kau ini bisa saja Hyung. Oke kita ikut”. Jawab
Minho dengan lantang.
“Kau ini Minho, masalah upah saja langsung semangat”.
Kata Jessica sinis dan yang lainnya pun tertawa.
Hujan
yang mengguyur kota Busan kini telah berhenti, di gantikan dengan udara yang
dingin kembali, dan salju yang bertebaran di mana-mana. Jessica, Donghae,
Minho, Yuri menuju kamar masing-masing untuk berganti pakaian dan bersiap untuk
menuju Distrik Gangnam, pusat kota yang terkenal dengan keramaian, kemewahan,
dan tempat untuk para artis2 terkenal nongkrong bersama teman-temannya.
“Yuk, kita berangkat. Semua sudah siap kan?”. Tanya
Donghae sambil mengambil kunci mobil.
“Siap. Tapi Hyung, kita berangkat konvoi atau satu
mobil aja?”. Jawab Minho.
“Satu mobil aja Minho. Biar lebih praktis”. Kata
Jessica sambil mengambil beberapa snack di kulkas dapur.
“Ya MinYul. Satu mobil saja”. Kata Donghae.
“Tapi, izinkan aku yang menyetir saja ya Hyung? Kalian
bersantai saja.. kan kalian calon pengantin baru kekekeke”. Jawab Minho sambil
terkekeh.
“Kau ini. Ya sudah lah ini kuncinya”. Kata Donghae
sambil tersenyum dan melempar kunci ke Minho.
“Aiyya captain !”.
Jawab Minho seperti awak bajak laut.
Mereka
semua pergi ke Gangnam. Hari ini jalan agak sedikit macet, mungkin karena hujan
deras yang lama mengguyur membuat sedikit kendaraan yang keluar. Dan mungkin,
mereka mencuri kesempatan yang walau hanya sedikit untuk keluar rumah
menggunakan kendaraan mereka.
Sampailah
mereka semua di sebuah kantor pusat WO ternama di Korea. Di sana sudah
menyediakan beberapa paket seperti baju pengantin, souvenir, kue-kue, dekorasi,
food buffet, flower bouquet dan
lain-lainnya.
“Nah silakan turun, Princess.. ini dia tempatnya. Yuk
kita masuk”. Kata Donghae sambil membukakan pintu untuk Jessica.
“Wow.. tempat nya lumayan besar juga ya Oppa? Ini
Wedding Organizer kan?”. Tanya Jessica. Dan Donghae menganggukkan kepala.
Mereka
semua memasuki kantor WO. Lalu Jessica dan Donghae memilih semua fasilitas yang
di sediakan, sedangkan MinYul memilih beberapa aksesoris dan souvenir. Setelah
mereka semua memilih yang diinginkan, mereka semua langsung pulang ke rumah.
CHAPTER 5
Hari
ini, hari yang di tunggu-tunggu pun telah tiba. 3 jam lagi, acara pesta
pertunangan Jessica dan Donghae akan segera di mulai. Mereka bangun sangat
pagi, untuk bersiap-siap. MinYul pun gak kalah sibuknya. Mereka juga membantu
Jessica dan Donghae dalam mempersiapkan segalanya.
Tak
terasa kini waktu telah menunjukkan pukul 9 pagi. Sekarang mereka semua harus
bersiap-siap menuju gedung di daerah Seoul untuk melaksanakan perhelatan pesta
pertunangan Jessica dan Donghae.
“Sayang, kau sudah siap untuk melaksanakan pesta?”.
Tanya Donghae kepada Jessica.
“Ya. Dengan menyebut nama Tuhan Yesus, aku siap”.
Jawab Jessica dengan mantap sambil memegang tangan Donghae.
Mereka
semua sudah sampai di gedung yang di tuju. Disana sudah nampak sanak family,
kerabat-kerabat dan teman-teman mereka. Termasuk MinYul, mereka sudah sampai di
sana terlebih dulu. Jessica dan Donghae jalan di Red Carpet menuju pintu masuk
gedung.
“Ya.. pemirsa, mari kita sambut ini dia dua sejoli
yang hari ini akan mengadakan pesta pertunangan, kita sambut Lee Donghae dengan
Jung Sooyeon. Mari kita berikan aplaus”. Kata MC dan yang lain ikut untuk
bertepuk tangan.
“Oke, sekarang kita mulai saja acara ini. Yang pertama
acara ini akan di sambut oleh Mr. Lee, selaku perwakilan orangtua dari Lee
Donghae, dan Mr. Jung selaku perwakilan orangtua dari Jung Sooyeon. Ya, di
persilakan untuk Mr. Lee dan Mr. Jung untuk menaiki balkon”. Kata MC. Dengan
kewibawaannya Mr. Lee naik ke atas balkon untuk memberi sambutan.
“Selamat pagi, salam sejahtera untuk kita semua. saya
senang sekali bisa mengajak kalian semua dalam pesta pertunangan Donghae dan
Jessica. Terima kasih kepada para tamu yang sudah bersedia hadir disini.
Silakan Mr. Jung”. Kata Mr. Lee sambil menyerahkan mic ke Mr. Jung.
“Ya selamat pagi semua nya. Hari ini saya juga sangat
senang, terima kasih juga pada kalian yang sudah datang kesini. Semoga hari ini
semua nya bisa lancar nya”. Kata Mr. Jung.
Acara
pesta ini pun resmi di mulai. Semua para tamu bisa menikmati makanan yang sudah
di sediakan, ada juga background untuk berfoto, dll. Minho dan Yuri
bersama-sama mengambil makanan.
“Heiiii Yuri Eonnie!!!”. Terdengar teriakan yang
memanggil Yuri. Ia pun menoleh.
“Heeiii Soojong sudah lama kita gak bertemu lagi”.
Kata Yuri sambil memeluk Soojung, adik Jessica.
“Kau dengan siapa Eonnie kesini?”. Tanya Soojung.
“Oh iya, kenalin ini namjachingu ku, Minho”. Kata Yuri sambil mengenalkan Minho.
“Hei, Choi Minho. Glad
too see you”. Kata Minho sambil mengulurkan tangan.
“Ya, glad too
see you too, Jung Soojung”. Jawab
Krystal sambil tersenyum.
“Sayang, aku boleh nggak ngobrol bentar sama Soojung?
Hihi aku kangen banget”. Kata Yuri sambil memohon.
“Iya sayang, gak apa-apa. Aku ke sana dulu ya”. Jawab
Minho sambil mengecup kening Yuri. Dan pergi meninggalkan Yuri.
“Wah.. Eonnie dia romantic sekali! Hihihihi”. Kata
Soojung.
“Ah kau ini, sudah kita ke sana yuk cari makanan”.
Jawab Yuri sambil mencubit kecil tangan Krystal.
Mereka
berdua ke bagian booth pastry dan kue kue lain untuk mengambil beberapa kue dan
mengobrol bersama. Beda dengan Minho, ia sendirian. Dari kejauhan, ia melihat
seorang yeoja yang muka nya mirip Yuri. Ternyata itu bukan Yuri, dan itu adalah
teman lama nya.
“Annyeong.
Apa kau Park Jiyeon?”. Tanya Minho kepada seorang yeoja yang tak kalah cantik
dengan Yuri.
“Annyeong. Ne, aku
Jiyeon. Apa kita pernah kenal?”. Jawab YoonA dengan sedikit bingung.
“Jiyeon-ssi, kau
masih ingat aku? Aku Choi Minho, teman kuliah mu dulu”. Kata Minho sambil
mengulurkan tangan.
“Oh ne ne ne!!!!
Araseo aku ingat. Wah apa kabar Minho? Lama banget ya kita gak ketemu”.
Jawab Jiyeon sambil menyambut uluran tangan Minho.
“Aku baik-baik saja. Bagaimana dengan mu? Kau kenal
dengan Jessica Nuna?”. Tanya Minho.
“Aku juga baik kok. Iya, Jessica Eon itu rekan kerja
ku dulu. Sebelum ia punya florist. Kau pergi kesini dengan siapa?”. Kata Jiyeon
sambil tersenyum dengan manis.
“Aku pergi dengan yeojachingu
ku. Ia sedang bersama Soojung, adiknya Jessica Nuna. Mau ku kenalkan? Ayo
ikut aku”. Kata Minho sambil menuntun Jiyeon berjalan dan Jiyeon mengikutinya.
Park
Jiyeon dulu adalah seorang mantan yeojachingu
Minho saat di Dongguk University. Mereka telah berpacaran selama kurang lebih 3
tahun dan akhirnya mereka hilang komunikasi dan memutuskan untuk mengakhiri
hubungan mereka.
Sebenarnya,
Jiyeon masih memendam rasa suka pada Minho. Minho termasuk salah satu siswa
dengan banyak penggemar saat mahasiswa, banyak yeoja-yeoja yang mengejar cinta
nya. Tapi Minho stay cool.
“Nah, ini dia yeojachingu
ku. Nuna, ini ada yang mau berkenalan dengan mu”. Kata Minho sambil
memanggil Yuri.
Yuri
menoleh dan ia sangat kaget. Minho membawa seorang yeoja cantik di hadapannya.
Membuat Yuri sedikit kesal dan cemburu. Namun, Soojung tampaknya segera
membisikkan sesuatu ke telinga Yuri.
“Annyeonghaseo Eonnie,
aku Park Jiyeon. Teman lama Minho. Salam kenal”. Kata Jiyeon sambil membungkukkan
sedikit badannya.
“Ya, aku Kwon Yuri, yeojachingu Minho. Kau bertemu dia dimana?”. Tanya Yuri dengan nada
sinis.
“Tadi aku sedang mencari makanan Eonnie. Lalu Minho
nyamperin aku deh hehe”. Jawab Jiyeon sambil tersenyum.
Yuri
hanya mengangguk sambil senyum terpaksa, sambil memandang Minho agak sedikit
marah. Akhirnya Yuri dan Soojung meninggalkan mereka berdua, Minho dan Jiyeon
pergi juga. Mereka pergi ke tempat yang agak jauh dari keramaian. Jiyeon
meminta Minho untu bertukaran nomor telpon. Sesudah itu Minho langsung
menyamperi Yuri dan Soojung.
“Nuna sayang… ada apa dengan kau?”. Kata Minho sambil
merangkul Yuri, Yuri tak menjawab.
“Kau ini kenapa? Kau marah denganku masalah yeoja
tadi? Hm?”. Kata Minho lagi sambil memeluk Yuri dari belakang. Yuri hanya
menggeleng.
“Soojung, aku mohon maaf. Seperti nya aku akan pulang
sekarang. Kita bisa facetime chat kok ya. Dadah Soojung”. Kata Yuri sambil
memeluk erat Soojung dan pergi meninggalkan Minho.
Yuri
jalan dengan cepat menuju mobil dan Minho berlari menyusul di belakang. Setelah
mobil terbuka, Yuri masuk ke dalam mobil dan Minho ikut masuk ke dalam mobil
juga.
“Nuna, kau ini kenapa? Bicaralah”. Kata Minho sambil
memegang tangan Yuri. Yuri menghela napas panjang dan ia berbicara.
“Oke Choi Minho. Aku iri dengan mu mengapa kau bawa
yeoja itu lagi? Dia mantan pacar mu kan? Kau ingin menyingkirkan ku dari
dirimu?”. Jawab Yuri dengan nada tinggi sambil buang muka dari Minho.
“Jiyeon itu masa lalu ku. Aku tidak mungkin balik lagi
ke dia, aku udah punya kamu, Nuna. Yakin sama aku. Oke?”. Jawab Minho sambil
perlahan mencium bibir Yuri.
Yuri
terbuai oleh ciuman hangat penuh perasaan dari Minho. Hati Yuri sekarang telah
luluh dari amarah dan emosi tadi yang telah meledak-ledak dalam hati nya.
Setelah sedikit puas, Yuri melepaskan ciuman.
“Kau janji?”. Tanya Yuri sambil menundukkan kepala.
“Iya Nuna, I
Swear”. Jawab Minho sambil memeluk Yuri dan Yuri kembali tersenyum. Mereka
kembali pulang ke rumah.
Di
dalam perjalan pulang, Yuri terus terdiam dan terdiam. Ia tidak ngomong sepatah
kata pun. Melihat situasi ini, Minho agak iba melihatnya, ia segera mengenggam
tangan Yuri dan mencium tangannya. Yuri hanya tersenyum paksa.
Yuri
tahu betul, Jiyeon adalah mantan kekasih nya dulu semasa di kuliah. Ia tau itu
semua, karena Jessica pernah menceritakan padanya. Dan Jiyeon termasuk cewek
yang rada genit sama cowok. Makanya, Yuri takut kalo Minho bakal balik lagi ke
yeoja genit itu.
Beberapa
lama kemudian mereka berdua sampai di rumah. Donghae dan Jessica belum sampai
rumah karena acara pesta pertunangan akan selesai 2 jam lagi. Ketika sampai,
Yuri dan Minho melanjutkan aktivitas masing-masing tanpa bicara sepatah kata
pun. Mereka bersikap cuek satu sama lain.
“Um…. Nuna.. kau masih marah dengan ku soal tadi?”.
Tanya Minho kepada Yuri sambil memberanikan diri.
“Aniyo..”.
Jawab Yuri singkat dengan jutek nya lalu meminum teh hangat yang tadi ia buat.
“Ayolah Nun.. ku mohon. Bicaralah jujur sama aku Nun.
Udah ku jelaskan semua kan? Dia itu, Park Jiyeon adalah masa lalu ku. Aku
memang pernah menjalin hubungan itu dengannya. Tapi sekarang? Sudah beda lagi
Nun. Percayalah sama aku”. Kata Minho sambil merangkul Yuri.
“Tapi yeoja itu kan sekarang single. Bisa saja kamu
deketin dia lagi. Dia kan lebih cantik dari ku. Dan dia juga terlihat berasal
dari keluarga yang kaya. Sementara aku? Apa aku? Aku hanya seorang yeoja biasa,
yang tinggal di rumah kecil bersama ahjumma
dan Oppa ku. Dan aku hanya sebagai
karyawan di toko bunga. Pasti penghasilan ku kecil”. Jawab Yuri sambil menunduk
dan meneteskan air mata.
“Nuna. Aku harus jelaskan berapa kali? Aku nggak
ngeliat orang dari wajah ataupun harta. Aku cuma liat pribadi, dan ketulusan
orang itu. Buat apa aku suka dengan dia tapi aku gak tulus? Memang dia orang kaya,
tapi dia agak matre. Aku gak suka. Dia egois, suka nya merintah orang, judes.
Makanya aku ninggalin dia, Nun. Aku suka dengan yeoja sepertimu. Nuna cantik
luar dalam, orangnya sederhana dan nggak banyak minta, selain itu jago masak
lagi. Udahlah Nun, hal kayak gitu gak usah di pikirin lagi ya?”. Kata Minho
sambil mengelap air mata Yuri dan memeluknya erat.
Yuri
hanya mengangguk. Kali ini Yuri membalas pelukan Minho dengan erat dan penuh
kasih sayang. Sepertinya Yuri sudah bisa memaafkan Minho. Tapi ia agak kurang
yakin dengan Minho, mungkin ia harus mencoba menghapus semua negative thinking
nya terhadap Minho.
Jam
sudah menunjukkan pukul 17.00 KST. Pesta pertunangan Jessica-Donghae telah
usai, dan mereka segera kembali menuju rumah. Sesampainya di rumah, terlihat
wajah mereka memancarkan aura kesenangan sekaligus keharuan.
“Minho. Yuri dimana? Kok kamu sendirian aja?”. Tanya
Jessica ketika sampai di rumah.
“Dia ada di dalam kamarnya Nuna”. Jawab Minho sambil
menunduk dan sedih.
“Loh? Kenapa raut wajahmu sedih? Ada masalah
dengannya?”. Tanya Jessica dengan penasaran.
“Tidak ada. Gwaenchana”.
Jawab Minho mengusahakan senyum sedikit.
Jessica
segera menuju kamarnya menemui Yuri. Di dalam kamar ia mendapati Yuri yang
sedang menangis sambil melihat foto-foto di iPhone nya. Situasi hari ini sangat
bertolak belakang dengan perasaan Donghae-Jessica. Mungkin bagi MinYul ini hari
yang sangat berat untuk mereka lalui.
“Yuri? Kau kenapa?”. Tanya Jessica sambil lari kecil
ke arah Yuri.
“Aniyo
Jessica.. aku.. aku.. hanya..”.Jawab Yuri sambil menghapus air mata nya.
“Hanya kenapa? Sini cerita sama aku. Aku siap dengerin
curhatan mu kok”. Jawab Jessica sambil tersenyum dan memeluk Yuri.
“Cerita sangat panjang Sica. Tadi, saat kau
melaksanakan pesta pertunangan, aku dan Minho sempat terpisah. Aku ngobrol sama
Soojung di booth pastry, setelah itu Minho pergi katanya dia mau ngambil es
krim buatku dan Soojung. Bukannya bawa es krim, pas dia samperin aku dia malah
bawa yeoja cantik yang mantan kekasihnya dulu”. Jawab Yuri dengan terisak.
“Siapa dia? Si Park Jiyeon itu?”. Tanya Jessica dengan
nada tinggi. Yuri hanya mengangguk.
“Dia memang yeoja genit Yyul. Aku harus peringatkan
Minho supaya gak deket-deket lagi sama dia. Sebenarnya mereka ga pacaran Yyul,
mereka hanya HTS ( Hubungan Tanpa Status). Tapi, si Jiyeon malah nganggep si
Minho itu serius sama dia, makanya dia bilang sama orang-orang kalo mereka
berdua pacaran. Nyatanya, pas aku tanya Minho ternyata enggak. Dia itu cewe
matrealistis banget. Suka nya minta ini, kemana-mana minta di jemput, padahal
dia orang kaya, punya supir 3 dan mobil 3 juga. Seharusnya dia kan bisa
mandiri”. Kata Jessica dengan nada lembut menenangkan Yuri.
“Jinjja? Apa
mereka gak pacaran? Aku sekarang butuh penjelasan yang jelas dari Minho, Sica”.
Kata Yuri sambil berdiri dari kasur dan ingin keluar kamar.
“Tunggu dulu Yyul. Biarlah ini kayak angin. Kalo kamu
terus-terusan nanya hal yang sama ke si Minho, nanti malah tambah ribet say.
Udah lupain aja ya? Aku yakin kok, Minho gak bakal macem-macem lagi sama
Jiyeon”. Jawab Jessica sambil memeluk Yuri.
Akhirnya
karena hari sudah menjelang malam, mereka semua beristirahat di kamar
masing-masing. Namun, karena penjelasan Jessica tadi, Yuri agak susah tidur.
Tapi biarlah, masa kini dengan masa lalu sungguh berbeda. Yuri pun membaca doa
dan memberanikan diri untuk tidur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar